Rabu, 25 Maret 2015

LAPORAN PRAKTIKUM MORFOLOGI TUMBUHAN DAUN TUNGGAL DAN BAGIAN-BAGIANNYA




LAPORAN PRAKTIKUM I
MORFOLOGI TUMBUHAN
( ABKC 2203 )

DAUN TUNGGAL DAN BAGIAN- BAGIANNYA

Dosen Pengasuh :
Dra. Hj. Sri Amintarti, M. Si
M. Arsyad, S.Pd. M.Pd

Asisten Dosen :
Yunida Ulfah
Nuzulia Santi

Oleh :
Santi Mariani
NIM A1C214050
Kelompok VII A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 
BANJARMASIN 
FEBRUARI 
2015



PRAKTIKUM I
Topik                : Daun Tunggal dan Bagian-bagiannya
Tujuan              : Mengenal Bagian-bagian Daun dan Ciri-ciri Daun Tunggal
Hari/tanggal     : Sabtu / 21 Februari 2015
Tempat             : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I.     ALAT DAN BAHAN
A.      Alat- alat
1.    Baki/ Nampan
2.    Alat Tulis
B.       Bahan- bahan
1.      Daun Bambu ( Bambusa sp )
2.      Daun Tebu ( Saccharum officinarum L. )
3.      Daun Pisang ( Musa paradisiaca L. )
4.      Daun Jarak ( Ricinus communis L. )
5.      Daun Widelia ( Widelia sp. )
6.      Daun Keladi ( Colocasia sp. )
7.      Daun Mangga ( Mangifera indica L. )

II.   CARA KERJA
1.         Mengamati bagian-bagian daun: tangkai (petiolus), pelepah (vagina), helaian (lamina), lidah-lidah (ligula).
2.         Mengamati bangun daun: lanset, bulat telur, bulat telur terbalik, perisai, garis, pita, dsb.
3.         Mangamati ujung daun: runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang/ rata, berbelah, berduri.
4.         Mengamati pangkal daun: runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang/ rata, berlekuk.
5.         Mengamati tepi daun: rata, bergigi, bergerigi, bergerigi ganda, beringgit, berombak, berlekuk, bercangap, berbagi.
6.         Mengamati daging daun: tipis seperti selaput, tipis lunak seperti kertas, seperti perkamen, seperti kulit, berdaging.
7.         Mengamati pertulangan daun: menyirip, menjari, melengkung, sejajar.
8.         Mengamati permukaan atas dan bawah daun: gundul, licin (mengkilat, suram, berselaput lilin), kasap, berkerut, berbingkul-bingkul, berbulu (jarang, halus dan rapat, kasar).
9.         Mengamati warna daun permukaan atas dan bawah.
10.     Menggambar hasil pengamatan.

III.   DASAR TEORI
Daun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang, bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang, dan tempat di atas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil. Daun berfungsi sebagai alat untuk:
1.         Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi)
2.         Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
3.         Penguapan air (transpirasi)
4.         Pernapasan (respirasi)

A.      Bagian-bagian Daun
Daun lengkap terdiri dari tiga bagian, yaitu:
1)      Upih daun atau pelepah daun (vagina)
2)      Tangkai daun (petiolus)
3)      Helaian daun (lamina)

B.       Bangun/ Bentuk Daun (Circumscriptio)
Berdasarkan letak bagian daun yang terlebar maka daun dapat dibedakan empat golongan, yaitu daun dengan:
1)      Bagian yang terlebar kira-kira di tengah-tengah helaian daun.
Tumbuhan yang memiliki daun yang bagian terlebarnya terletak di tengah-tengah helaian daun kemungkinan bangun daunnya adalah bulat atau bundar (orbicularis), bangun perisai (peltatus), jorong (ovalis atau ellipticus), memanjang (oblongus), dan bangun lanset (lanceolatus).
2)      Bagian yang terlebar di bawah tengah-tengah helaian daun.
Daun yang mempunyai bagian yang terlebar di bawah tengah-tengah helaian daunnya dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
a.       Pangkal daunnya tidak bertoreh. Dalam golongan ini didapati bentuk-bentuk daun seperti: bangun bulat telur (ovatus), bangun segitiga (tringularis), bangun delta (deltoideus), dan bangun belah ketupat (rhomboideus).
b.      Pangkal daun bertoreh atau berlekuk. Dalam golongan ini termasuk bentuk-bentuk daun seperti: bangun jantung (cordatus), bangun ginjal atau kerinjal (reniformis), bangun anak panah (sagittatus), bangun tombak (hastatus), dan bangun bertelinga (auriculatus).
3)      Bagian yang terlebar terletak di atas tengah-tengah helaian daun.
Daun dengan bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun kemungkinan bangun daunnya adalah bangun bulat telur sungsang (abovatus), bangun jantung sungsang (obcordatus), bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneatus), dan bangun sudip atau bangun spatel atau solet (spathulatus).
4)      Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal ke ujung dapat dikatakan sama lebarnya.
Dalam golongan ini termasuk daun-daun tumbuhan yang biasanya sempit, atau lebarnya jauh berbeda jika dibandingkan dengan panjangnya daun. Pada umumnya bentuk daun yang dari pangkal ke ujung sama lebarnya adalah bangun garis (linearis), bangun pita (ligulatus), bangun pedang (ensiformis), bangun paku atau dabus (subulatus), dan bangun jarum (acerosus).

C.      Ujung Daun (Apex folli) dan Pangkal Daun (Basis folli)
Ujung dan pangkal daun dapat memperlihatkan bentuk yang beraneka rupa. Ada tujuh bentuk ujung daun yang sering kita jumpai yaitu runcing (acutus), meruncing (acuminatus), tumpul (obtusus), membulat (rotundatus), rompang (truncatus), terbelah (retusus) dan berduri (mucronatus).

D.      Susunan tulang daun (nervatio atau venatio)
Tulang-tulang daun adalah bagian daun yang berfungsi untuk memberi kekuatan pada daun atau sebagai penguat dan jalan untuk pengangkutan zat- zat. Menurut besar kecilnya tulang-tulang daun dibedakan dalam tiga macam, yaitu: ibu tulang (costa), tulang-tulang cabang (nervus lateralis), dan urat-urat daun (vena). Berdasarkan arah tulang-tulang cabang yang besar pada helaian daun, dapat dibedakan beberapa macam susunan tulang dan berdasarkan susunan tulangnya dapat dibedakan menjadi empat golongan, yaitu: daun-daun yang bertulang menyirip (penninervis), daun-daun yang bertulang menjari (palminervis), daun-daun yang bertulang melengkung (cervinervis), dan daun-daun yang bertulang sejajar atau bertulang lurus (rectinervis).

E.       Tepi daun (margo folli)
Secara garis besar tepi daun dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu rata (integer) dan bertoreh (divisus). Toreh-toreh pada tepi daun sangat beraneka ragam sifatnya. Biasanya toreh-toreh pada daun dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
1.    Tepi daun dengan toreh yang merdeka
Tepi daun dengan toreh yang merdeka banyak pula ragamnya, namun yang sering kita jumpai adalah tepi daun yang dinamakan bergerigi (serratus), bergerigi ganda atau rangkap (bisseratus), bergigi (dentatus), beringgit (crenatus), dan berombak (repandus).
2.    Tepi daun dengan toreh-toreh yang mempengaruhi bentuknya
Berdasarkan dalamnya toreh-toreh pada tepi daun dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: berlekuk (lobatus), bercangap (fissus) dan berbagi (partitus).

F.       Daging daun (intervenium)
Daging daun (intervenium) adalah bagian daun yang terdapat di antara tulang-tulang daun dan urat-urat daun. Di bagian ini zat-zat yang diambil dari luar diubah menjadi zat-zat yang sesuai dengan keperluan kehidupan tumbuhan. Tebal tipisnya helaian daun tergantung dari tebal tipisnya daging daunnya. Oleh karena itu daging daun dapat bersifat tipis seperti selaput (membranceus), seperti kertas (papyraceus atau chartaceus), tipis lunak (herbaceus), seperti perkamen (perkamenteus), seperti kulit belulang (coriaceus), dan berdaging (carnosus).

G.      Warna daun
Secara umum kita ketahui bahwa daun berwarna hijau, namun jarang kita jumpai daun yang warnanya tidak hijau. Selain itu warna hijau pada daun dapat memperlihatkan banyak variasi atau nuansa, misalnya merah, hijau bercampur atau tertutup warna merah atau hijau kekuningan.


H.      Permukaan daun
Pada umumnya warna daun pada sisi atas dan bawah jelas berbeda, biasanya sisi atas tampak lebih hijau, licin, atau mengkilat jika dibandingkan dengan sisi bawah daun. Kadang-kadang pada permukaan daun terdapat alat-alat tambahan yang berupa sisik-sisik, rambut-rambut, duri, dan lain-lain. Oleh karena itu orang membedakan permukaan daun ada yang licin (laevis), gundul (glaber), kasap (scaber), berkerut (rugosus), berbingkul-bingkul (bullatus), berbulu (pilosus), berbulu halus atau rapat (villosus), bernulu kasar (hispidus), dan bersisik (lepidus). 
 Gambar Hasil Pengamatan
1.         Daun Bambu (Bambusa sp)












2.         Daun Tebu ( Saccharum officinarum L. )












3.         Daun Pisang ( Musa paradisiaca L. )










4.         Daun Jarak ( Ricinus communis L. )












5.         Daun Widelia ( Widelia sp. )











6.         Daun Keladi ( Colocasia sp. )























7.         Daun Mangga ( Mangifera indica L. )










IV.   ANALISIS DATA
1.      Daun Bambu (Bambusa sp.)
Klasifikasi :
Kingdom   : Plantae
Divisio       : Magnoliophyta
Classis       : Liliopsida
Sub classis : Commelinidae
Ordo          : Cyperales
Familia      : Poaceae
Genus        : Bambusa
Spesies      : Bambusa sp.
(Sumber : C. C. G. J. Van Steenis. 2003) 

            Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa daun Bambusa sp. mempunyai bangun lanset, ujung daun meruncing, pangkal membulat, serta bertepi rata. Daun ini mempunyai daging daun seperti perkamen dengan permukaan daun bagian atas jika diraba terasa kasap, sedangkan bagian bawah berkerut. Daun bambu berwarna hijau tua serta memiliki ibu tulang daun dan termasuk daun yang memiliki susunan tulang yang sejajar/ lurus. Daun Bambu merupakan daun lengkap karena memiliki upih/ pelepah daun, tangkai daun dan helaian daun.

2.      Daun Tebu (Saccharum officinarum L.)
Klasifikasi :
Kingdom   : Plantae
Divisio       : Magnoliophyta
Classis       : Liliopsida
Sub classis : Commelinidae
Ordo          : Cyperales
Familia      : Poaceae
Genus        : Saccharum
Spesies      : Saccharum officinarum L.
(Sumber : C. C. G. J. Van Steenis. 2003) 

            Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa daun Saccharum officinarum L. mempunyai bangun seperti pita. Ujung daunnya meruncing dengan pangkal daun yang rompang dan bertepi daun rata. Daun ini mempunyai daging seperti perkamen yang berwarna hijau tua. Jika diraba permukaan atasnya kasap dan bawahnya berbulu kasar. Seperti halnya daun bambu, daun tebu juga merupakan daun lengkap karena memiliki upih/ pelepah daun, tangkai daun dan helaian daun serta memiliki ibu tulang daun yang susunan tulang daunnya sejajar/ lurus.

3.      Daun Pisang (Musa paradisiaca L.)
Klasifikasi :
Kingdom   : Plantae
Divisio       : Magnoliophyta
Classis       : Liliopsida
Sub classis : Zingiberidae
Ordo          : Zingiberales
Familia      : Musaceae
Genus        : Musa
Spesies      : Musa paradisiaca  L.
(Sumber : C. C. G. J. Van Steenis. 2003) 

            Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa daun Musa paradisiaca L. mempunyai bangun memanjang. Ujung daunnya runcing dengan pangkal daun yang membulat. Tepi daun ini rata dengan daging daun yang seperti kertas. Daunnya berwarna hijau. Jika diraba permukaan atas daun terasa licin, sedangkan bagian bawahnya berselaput lilin. Juga memiliki ibu tulang daun yang susunan tulang daunnya menyirip. Daun Pisang merupakan daun lengkap karena memiliki upih/ pelepah daun, tangkai daun dan helaian daun.

4.      Daun Jarak (Ricinus communis L.)
Klasifikasi :
Kingdom   : Plantae
Divisio       : Magnoliophyta
Classis       : Magnoliopsida
Ordo          : Euphorbiales
Familia      : Euphorbiaceae
Genus        : Ricinus
Spesies      : Ricinus communis L.
(Sumber : C. C. G. J. Van Steenis. 2003) 

            Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa daun Ricinus communis L. mempunyai bangun perisai. Ujung daunnya runcing dengan pangkal daun membulat. Daun ini memiliki tepi yang bertoreh (bergerigi ganda) dan berdaging daun tipis lunak. Daunnya berwarna hijau bercampur merah . Jika diraba permukaan atasnya terasa licin dan permukaan bawahnya berkerut serta memiliki susunan tulang daun yang menjari. Daun jarak merupakan daun tidak lengkap karena daun ini hanya memiliki tangkai daun dan helaian saja, daun ini tidak memiliki upih/ pelepah daun.

5.      Daun Widelia (Widelia sp.)
Klasifikasi :
Kingdom   : Plantae
Divisio       : Magnoliophyta
Classis       : Magnoliopsida
Sub classis : Asteridae
Ordo          : Asteriales
Familia      : Asteriaceae
Genus        : Widelia
Spesies      : Widelia sp.
(Sumber : C. C. G. J. Van Steenis. 2003) 

            Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa daun Widelia sp. mempunyai bangun perisai. Daunnya berujung dan berpangkal tumpul. Tepi daun Widelia bertoreh (bergerigi ganda). Daging daunnya seperti kertas. Jika diraba permukaan atas suram  dan permukaan bawahnya berkerut. Daunnya berwarna hijau tua dan memiliki susunan tulang daun yang menjari. Daun Widelia merupakan daun tidak lengkap, karena tidak memiliki tangkai daun, hanya terdiri dari pelepah dan helaian saja.



6.      Daun Keladi (Colacasia sp.)
Klasifikasi :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Ordo                : Arales
Familia            : Araceae
Genus              : Colacasia
Spesies            : Colacasia sp
(Sumber : C. C. G. J. Van Steenis. 2003)

            Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa daun Colacasia sp. mempunyai bangun perisai. Ujung daunnya runcing dengan pangkal daun yang berlekuk dan tepi daunnya rata. Daging daunnya tipis lunak dengan pertulangan menjari. Daunnya berwarna hijau dengan permukaan atas dan bawahnya berselaput lilin. Daun keladi merupakan daun lengkap karena memiliki pelepah daun, tangkai daun dan helaian daun.

7.      Daun Mangga (Mangifera indica L.)
Klasifikasi :
Kingdom   : Plantae
Divisio       : Magnoliophyta
Classis       : Magnoliopsida
Sub classis : Rosiidae
Ordo          : Sapindales
Familia      : Anacardiaceae
Genus        : Mangifera
Spesies      : Mangifera sp
(Sumber : C. C. G. J. Van Steenis. 2003)

            Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa daun Mangifera indica L. mempunyai bangun memanjang. Ujung daunnya meruncing sedangkan pangkal daunnya runcing. Daun ini bertepi rata dengan daging daun seperti kulit/ belulang. Daunnya berwarna hijau tua. Permukaan atas dari daun ini licin sedangkan permukaan bawahnya licin suram dan memiliki susunan pertulangan daun yang menyirip serta terdapat ibu tulang daun di tengah-tengah helaian daun. Daun Mangga merupakan salah satu daun tidak lengkap, karena tidak mempunyai pelepah daun, hanya memiliki tangkai dan helaian daun saja.

V.      KESIMPULAN
1.      Daun lengkap terdiri dari tiga bagian, yaitu: Upih daun atau pelepah daun (vagina ),   tangkai daun ( petiolus), dan helaian daun ( lamina ).
2.      Daun tunggal adalah daun yang dalam satu tangkai hanya terdapat satu daun saja, contohnya : Daun Bambu (Bambusa sp.), daun Tebu (Saccharum officinarum L.), daun Pisang (Musa paradisiaca L.), daun Jarak (Ricinus communis L.), daun Widelia (Widelia sp.), daun Keladi (Colocasia sp.), dan daun Mangga (Mangifera indica L.)
3.      Contoh tumbuhan yang mempunyai daun lengkap adalah daun Bambu, daun Tebu, daun Pisang dan daun Keladi. Contoh tumbuhan yang daunnya tidak lengkap adalah daun Jarak, daun Widelia dan daun Mangga.

VI.    DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri. 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin:   Penerbit Usaha Batang

Stennis, Van. 2002. Flora. Jakarta: PT. Pradaya Paramita
Tjitrosoepomo, Gembong.1994. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.


Gambar 2 http://1.bp.blogspot.com/ 0slSX6zFKb8/U1GeNtj572I/AAAAAAAAAHU/r-sf_eahvbE/s1600/2.PNG Diakses tanggal 20 Februari 2015








1 komentar: