LAPORAN
PRAKTIKUM I
MORFOLOGI
TUMBUHAN
(
ABKC 2203 )
DAUN
TUNGGAL DAN BAGIAN- BAGIANNYA
Dosen
Pengasuh :
Dra. Hj. Sri Amintarti,
M. Si
M. Arsyad, S.Pd. M.Pd
Asisten Dosen :
Yunida Ulfah
Nuzulia Santi
Oleh :
Santi
Mariani
NIM
A1C214050
Kelompok
VII A
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
FEBRUARI
2015
PRAKTIKUM I
Topik : Daun
Tunggal dan Bagian-bagiannya
Tujuan :
Mengenal Bagian-bagian Daun dan Ciri-ciri Daun Tunggal
Hari/tanggal : Sabtu / 21 Februari 2015
Tempat :
Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I.
ALAT DAN BAHAN
A.
Alat- alat
1. Baki/ Nampan
2. Alat Tulis
B.
Bahan- bahan
1. Daun Bambu ( Bambusa sp
)
2. Daun Tebu ( Saccharum
officinarum L. )
3. Daun Pisang ( Musa
paradisiaca L. )
4. Daun Jarak ( Ricinus
communis L. )
5. Daun Widelia ( Widelia sp.
)
6. Daun Keladi ( Colocasia
sp. )
7. Daun Mangga ( Mangifera
indica L. )
II. CARA KERJA
1.
Mengamati bagian-bagian
daun: tangkai (petiolus), pelepah (vagina), helaian (lamina), lidah-lidah (ligula).
2.
Mengamati bangun daun:
lanset, bulat telur, bulat telur terbalik, perisai, garis, pita, dsb.
3.
Mangamati ujung daun:
runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang/ rata, berbelah, berduri.
4.
Mengamati pangkal daun: runcing,
meruncing, tumpul, membulat, rompang/ rata, berlekuk.
5.
Mengamati tepi daun: rata,
bergigi, bergerigi, bergerigi ganda, beringgit, berombak, berlekuk, bercangap,
berbagi.
6.
Mengamati daging daun:
tipis seperti selaput, tipis lunak seperti kertas, seperti perkamen, seperti
kulit, berdaging.
7.
Mengamati pertulangan
daun: menyirip, menjari, melengkung, sejajar.
8.
Mengamati permukaan atas
dan bawah daun: gundul, licin (mengkilat, suram, berselaput lilin), kasap,
berkerut, berbingkul-bingkul, berbulu (jarang, halus dan rapat, kasar).
9.
Mengamati warna daun
permukaan atas dan bawah.
10.
Menggambar hasil
pengamatan.
III.
DASAR TEORI
Daun merupakan bagian tumbuhan yang
penting dan umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya
terdapat pada batang, bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun
dinamakan buku-buku (nodus) batang, dan tempat di atas daun yang merupakan
sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya
tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil. Daun
berfungsi sebagai alat untuk:
1.
Pengambilan zat-zat
makanan (resorbsi)
2.
Pengolahan zat-zat makanan
(asimilasi)
3.
Penguapan air
(transpirasi)
4.
Pernapasan (respirasi)
A.
Bagian-bagian Daun
Daun lengkap terdiri
dari tiga bagian, yaitu:
1)
Upih daun atau pelepah
daun (vagina)
2)
Tangkai daun (petiolus)
3)
Helaian daun (lamina)
B.
Bangun/ Bentuk Daun (Circumscriptio)
Berdasarkan letak
bagian daun yang terlebar maka daun dapat dibedakan empat golongan, yaitu daun
dengan:
1)
Bagian yang terlebar
kira-kira di tengah-tengah helaian daun.
Tumbuhan yang
memiliki daun yang bagian terlebarnya terletak di tengah-tengah helaian daun
kemungkinan bangun daunnya adalah bulat atau bundar (orbicularis), bangun perisai (peltatus),
jorong (ovalis atau ellipticus), memanjang (oblongus), dan bangun lanset (lanceolatus).
2)
Bagian yang terlebar di
bawah tengah-tengah helaian daun.
Daun yang mempunyai
bagian yang terlebar di bawah tengah-tengah helaian daunnya dibedakan dalam dua
golongan, yaitu:
a. Pangkal daunnya tidak bertoreh. Dalam golongan ini didapati
bentuk-bentuk daun seperti: bangun bulat telur (ovatus), bangun segitiga (tringularis),
bangun delta (deltoideus), dan bangun
belah ketupat (rhomboideus).
b. Pangkal daun bertoreh atau berlekuk. Dalam golongan ini termasuk
bentuk-bentuk daun seperti: bangun jantung (cordatus),
bangun ginjal atau kerinjal (reniformis),
bangun anak panah (sagittatus),
bangun tombak (hastatus), dan bangun
bertelinga (auriculatus).
3)
Bagian yang terlebar
terletak di atas tengah-tengah helaian daun.
Daun dengan bagian
yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun kemungkinan bangun
daunnya adalah bangun bulat telur sungsang (abovatus),
bangun jantung sungsang (obcordatus),
bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneatus),
dan bangun sudip atau bangun spatel atau solet (spathulatus).
4)
Tidak ada bagian yang
terlebar atau dari pangkal ke ujung dapat dikatakan sama lebarnya.
Dalam golongan ini
termasuk daun-daun tumbuhan yang biasanya sempit, atau lebarnya jauh berbeda
jika dibandingkan dengan panjangnya daun. Pada umumnya bentuk daun yang dari
pangkal ke ujung sama lebarnya adalah bangun garis (linearis), bangun pita (ligulatus),
bangun pedang (ensiformis), bangun
paku atau dabus (subulatus), dan
bangun jarum (acerosus).
C.
Ujung Daun (Apex folli)
dan Pangkal Daun (Basis folli)
Ujung dan pangkal
daun dapat memperlihatkan bentuk yang beraneka rupa. Ada tujuh bentuk ujung
daun yang sering kita jumpai yaitu runcing (acutus),
meruncing (acuminatus), tumpul (obtusus), membulat (rotundatus), rompang (truncatus),
terbelah (retusus) dan berduri (mucronatus).
D.
Susunan tulang daun (nervatio atau venatio)
Tulang-tulang daun
adalah bagian daun yang berfungsi untuk memberi kekuatan pada daun atau sebagai
penguat dan jalan untuk pengangkutan zat- zat. Menurut besar kecilnya
tulang-tulang daun dibedakan dalam tiga macam, yaitu: ibu tulang (costa), tulang-tulang cabang (nervus lateralis), dan urat-urat daun (vena). Berdasarkan arah tulang-tulang
cabang yang besar pada helaian daun, dapat dibedakan beberapa macam susunan
tulang dan berdasarkan susunan tulangnya dapat dibedakan menjadi empat
golongan, yaitu: daun-daun yang bertulang menyirip (penninervis), daun-daun yang bertulang menjari (palminervis), daun-daun yang bertulang
melengkung (cervinervis), dan
daun-daun yang bertulang sejajar atau bertulang lurus (rectinervis).
E.
Tepi daun (margo folli)
Secara garis besar
tepi daun dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu rata (integer) dan bertoreh (divisus).
Toreh-toreh pada tepi daun sangat beraneka ragam sifatnya. Biasanya toreh-toreh
pada daun dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
1.
Tepi daun dengan toreh
yang merdeka
Tepi
daun dengan toreh yang merdeka banyak pula ragamnya, namun yang sering kita
jumpai adalah tepi daun yang dinamakan bergerigi (serratus), bergerigi ganda atau rangkap (bisseratus), bergigi (dentatus),
beringgit (crenatus), dan berombak (repandus).
2.
Tepi daun dengan
toreh-toreh yang mempengaruhi bentuknya
Berdasarkan
dalamnya toreh-toreh pada tepi daun dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
berlekuk (lobatus), bercangap (fissus) dan berbagi (partitus).
F.
Daging daun (intervenium)
Daging daun (intervenium) adalah bagian daun yang
terdapat di antara tulang-tulang daun dan urat-urat daun. Di bagian ini zat-zat
yang diambil dari luar diubah menjadi zat-zat yang sesuai dengan keperluan
kehidupan tumbuhan. Tebal tipisnya helaian daun tergantung dari tebal tipisnya
daging daunnya. Oleh karena itu daging daun dapat bersifat tipis seperti
selaput (membranceus), seperti kertas
(papyraceus atau chartaceus), tipis lunak (herbaceus),
seperti perkamen (perkamenteus),
seperti kulit belulang (coriaceus),
dan berdaging (carnosus).
G.
Warna daun
Secara umum kita
ketahui bahwa daun berwarna hijau, namun jarang kita jumpai daun yang warnanya
tidak hijau. Selain itu warna hijau pada daun dapat memperlihatkan banyak
variasi atau nuansa, misalnya merah, hijau bercampur atau tertutup warna merah
atau hijau kekuningan.
H.
Permukaan daun
Pada umumnya warna
daun pada sisi atas dan bawah jelas berbeda, biasanya sisi atas tampak lebih
hijau, licin, atau mengkilat jika dibandingkan dengan sisi bawah daun.
Kadang-kadang pada permukaan daun terdapat alat-alat tambahan yang berupa
sisik-sisik, rambut-rambut, duri, dan lain-lain. Oleh karena itu orang
membedakan permukaan daun ada yang licin (laevis),
gundul (glaber), kasap (scaber), berkerut (rugosus), berbingkul-bingkul (bullatus),
berbulu (pilosus), berbulu halus atau
rapat (villosus), bernulu kasar (hispidus), dan bersisik (lepidus).
Gambar Hasil Pengamatan
Gambar Hasil Pengamatan
1.
Daun Bambu (Bambusa sp)
2. Daun Tebu ( Saccharum officinarum L. )
3. Daun Pisang ( Musa paradisiaca L. )
4. Daun Jarak ( Ricinus communis L. )
5.
Daun Widelia ( Widelia sp. )
7. Daun Mangga ( Mangifera indica L. )
IV.
ANALISIS DATA
1.
Daun Bambu (Bambusa sp.)
Klasifikasi
:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub
classis : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Familia : Poaceae
Genus : Bambusa
Spesies : Bambusa
sp.
(Sumber :
C. C. G. J. Van Steenis. 2003)
Berdasarkan hasil pengamatan,
diketahui bahwa daun Bambusa sp. mempunyai bangun lanset, ujung daun
meruncing, pangkal membulat, serta bertepi rata. Daun ini mempunyai daging daun
seperti perkamen dengan permukaan daun bagian atas jika diraba terasa kasap,
sedangkan bagian bawah berkerut. Daun bambu berwarna hijau tua serta memiliki
ibu tulang daun dan termasuk daun yang memiliki susunan tulang yang sejajar/
lurus. Daun Bambu merupakan daun lengkap karena memiliki upih/ pelepah daun,
tangkai daun dan helaian daun.
2.
Daun Tebu (Saccharum
officinarum L.)
Klasifikasi
:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub
classis : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Familia : Poaceae
Genus : Saccharum
Spesies : Saccharum
officinarum L.
(Sumber :
C. C. G. J. Van Steenis. 2003)
Berdasarkan hasil pengamatan
diketahui bahwa daun Saccharum
officinarum L. mempunyai bangun seperti pita. Ujung daunnya meruncing
dengan pangkal daun yang rompang dan bertepi daun rata. Daun ini mempunyai
daging seperti perkamen yang berwarna hijau tua. Jika diraba permukaan atasnya
kasap dan bawahnya berbulu kasar. Seperti halnya daun bambu, daun tebu juga
merupakan daun lengkap karena memiliki upih/ pelepah daun, tangkai daun dan
helaian daun serta memiliki ibu tulang daun yang susunan tulang daunnya
sejajar/ lurus.
3.
Daun Pisang (Musa
paradisiaca L.)
Klasifikasi
:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub
classis : Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Familia : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa
paradisiaca L.
(Sumber :
C. C. G. J. Van Steenis. 2003)
Berdasarkan hasil pengamatan
diketahui bahwa daun Musa paradisiaca
L. mempunyai bangun memanjang. Ujung daunnya runcing dengan pangkal daun yang
membulat. Tepi daun ini rata dengan daging daun yang seperti kertas. Daunnya
berwarna hijau. Jika diraba permukaan atas daun terasa licin, sedangkan bagian
bawahnya berselaput lilin. Juga memiliki ibu tulang daun yang susunan tulang
daunnya menyirip. Daun Pisang merupakan daun lengkap karena memiliki upih/ pelepah
daun, tangkai daun dan helaian daun.
4.
Daun Jarak (Ricinus
communis L.)
Klasifikasi
:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Euphorbiales
Familia : Euphorbiaceae
Genus : Ricinus
Spesies : Ricinus
communis L.
(Sumber :
C. C. G. J. Van Steenis. 2003)
Berdasarkan hasil pengamatan
diketahui bahwa daun Ricinus communis L. mempunyai bangun perisai. Ujung
daunnya runcing dengan pangkal daun membulat. Daun ini memiliki tepi yang
bertoreh (bergerigi ganda) dan berdaging daun tipis lunak. Daunnya berwarna
hijau bercampur merah . Jika diraba permukaan atasnya terasa licin dan
permukaan bawahnya berkerut serta memiliki susunan tulang daun yang menjari. Daun
jarak merupakan daun tidak lengkap karena daun ini hanya memiliki tangkai daun
dan helaian saja, daun ini tidak memiliki upih/ pelepah daun.
5.
Daun Widelia (Widelia sp.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub
classis : Asteridae
Ordo : Asteriales
Familia : Asteriaceae
Genus : Widelia
Spesies : Widelia
sp.
(Sumber : C. C. G. J. Van Steenis.
2003)
Berdasarkan hasil pengamatan
diketahui bahwa daun Widelia sp.
mempunyai bangun perisai. Daunnya berujung dan berpangkal tumpul. Tepi daun
Widelia bertoreh (bergerigi ganda). Daging daunnya seperti kertas. Jika diraba
permukaan atas suram dan permukaan
bawahnya berkerut. Daunnya berwarna hijau tua dan memiliki susunan tulang daun
yang menjari. Daun Widelia merupakan daun tidak lengkap, karena tidak memiliki
tangkai daun, hanya terdiri dari pelepah dan helaian saja.
6.
Daun Keladi (Colacasia sp.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Ordo :
Arales
Familia : Araceae
Genus :
Colacasia
Spesies : Colacasia sp
(Sumber : C. C. G. J.
Van Steenis. 2003)
Berdasarkan hasil pengamatan
diketahui bahwa daun Colacasia sp. mempunyai bangun perisai. Ujung
daunnya runcing dengan pangkal daun yang berlekuk dan tepi daunnya rata. Daging
daunnya tipis lunak dengan pertulangan menjari. Daunnya berwarna hijau dengan
permukaan atas dan bawahnya berselaput lilin. Daun keladi merupakan daun
lengkap karena memiliki pelepah daun, tangkai daun dan helaian daun.
7.
Daun Mangga (Mangifera
indica L.)
Klasifikasi
:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub
classis : Rosiidae
Ordo : Sapindales
Familia : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera
sp
(Sumber :
C. C. G. J. Van Steenis. 2003)
Berdasarkan hasil pengamatan
diketahui bahwa daun Mangifera indica
L. mempunyai bangun memanjang. Ujung daunnya meruncing sedangkan pangkal
daunnya runcing. Daun ini bertepi rata dengan daging daun seperti kulit/ belulang.
Daunnya berwarna hijau tua. Permukaan atas dari daun ini licin sedangkan
permukaan bawahnya licin suram dan memiliki susunan pertulangan daun yang
menyirip serta terdapat ibu tulang daun di tengah-tengah helaian daun. Daun
Mangga merupakan salah satu daun tidak lengkap, karena tidak mempunyai pelepah
daun, hanya memiliki tangkai dan helaian daun saja.
V.
KESIMPULAN
1. Daun
lengkap terdiri dari tiga bagian, yaitu: Upih daun atau pelepah daun (vagina ), tangkai daun ( petiolus), dan helaian daun ( lamina
).
2. Daun
tunggal adalah daun yang dalam satu tangkai hanya terdapat satu daun saja,
contohnya : Daun Bambu (Bambusa sp.),
daun Tebu (Saccharum officinarum L.),
daun Pisang (Musa paradisiaca L.),
daun Jarak (Ricinus communis L.),
daun Widelia (Widelia sp.), daun
Keladi (Colocasia sp.), dan daun
Mangga (Mangifera indica L.)
3. Contoh
tumbuhan yang mempunyai daun lengkap adalah daun Bambu, daun Tebu, daun Pisang
dan daun Keladi. Contoh tumbuhan yang daunnya tidak lengkap adalah daun Jarak,
daun Widelia dan daun Mangga.
VI.
DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri.
2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: Penerbit Usaha Batang
Stennis,
Van. 2002. Flora. Jakarta: PT. Pradaya Paramita
Tjitrosoepomo, Gembong.1994. Morfologi
Tumbuhan. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.
Gambar
1 http://3.bp.blogspot.com/-dY9zSuqbkJo/U1Gcrsn
nnI/AAAAAAAAAGY/sQ72ZlJZIQ8/s1600/1.PNG Diakses tanggal 20 Februari 2015
Gambar
2 http://1.bp.blogspot.com/
0slSX6zFKb8/U1GeNtj572I/AAAAAAAAAHU/r-sf_eahvbE/s1600/2.PNG Diakses tanggal 20
Februari 2015
Gambar
3 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIuEqvOyGJhfdI7NX1i0iFnX9bbuMOVW532tqXvYpoaYWXs9LQcmWjDqbfqDqGDcXBtPKi8VFwnOGgQ5bAS7zDKO0WO5DndrhOTn3fS8AIq76knqn_B5rnjKuDZnRUTItgdEUAYIeIaw/s1600/3.PNG
Diakset tanggal 20 Februari 2015
Gambar
4 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi5Q8TN4BAhKhyphenhyphen_88ABPxFBtzjCNGx4qv_5E83pF_WYf311tO_cHv5_BwIsCdXJp_upGp8v0tl0MiG_R59OnVjJZ_bF4yYJv_CF2euZQgocVn8c9Y3xzE8WuwdRDUsO21VD4bKm9a5Wg/s1600/4.PNG
Diakses tanggal 20 Februari 2015
Gambar
5 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGWLf7L64apRSMlgt3UYaz7dBSS-Igt0uSBhgVu8uoAv890RBteh8l3ymDBdxaYm3LPSy_Yxz2gH5Mq9GKA_d_wM-i5ifqIoYalyoxSdEn8zY03ka4GmYNFhKq0QE9mVS7VDcQVYN2Mw/s1600/5.PNG
Diakses tanggal 20 Februari 2015
Gambar
6 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiLJ6btz2LNdm__BRJZEHnEeua5GzIDnYUXi11yFCAxv-Tpoen9yisiFl1sKvKeA6pax94V8XJnFlzA7NKjy9oSVPoPkQ0RwbltA6RyZ8ijKI6cHjfM0RoXj17iJ97A9VIjFShXbseYQ/s1600/6.PNG
Diakses tanggal 20 Februari 2015
Gambar
7 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD0rhbhKVO40bYzBJ2CMf_Rv-UEM9NL8bIohPCOuK4X0DUferlcm7I2ZIJxYITKTNinlAEuwWMAWu-JEMXfNqUcDjDNrq3gLfxKuELjSLdN-JE-4EfQXXlo8jDykqQklVrmesvJTYZcQ/s1600/7.PNG
Diakses tanggal 20 Februari 2015