IDENTIFIKASI SPESIES ULAR PHYTON
( Phyton curtus ) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
Oleh:
SANTI MARIANI
Program studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unlam
SANTI MARIANI
Program studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unlam
ABSTRAK
Universitas Lambung Mangkurat atau biasa disingkat
Unlam merupakan salah satu universitas terkemuka di Kalimantan Selatan
khususnya Banjarmasin, Universitas ini terletak dalam 3 lokasi, yaitu
Banjarbaru, Banjarmasin (jl. Veteran) dan Banjarmasin (Kayu Tangi) yang
merupakan kampus utama dari Universitas Lambung Mangkurat. Kampus utama ini masih
memiliki beberapa titik yang banyak ditumbuhi pepohonan tinggi dan semak serta
tanaman rawa. Sehingga masih banyak flora dan fauna yang dapat ditemukan di
kawasan ini. Salah satunya adalah hewan dari kelas reptilia yaitu ular. Ular yang
terdapat di kawasan ini hanya sedikit jenisnya dan sulit untuk ditemukan.
Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi, deskriptif dan kepustakaan
yaitu dengan cara mengamati gerak-gerik hewan reptilia yang terdapat di lingkungan
Universitas khususnya di titik samping Masjid Kampus Baitul Hikmah karena di
kawasan ini banyak terdapat pohon-pohon tinggi dan terdapat genangan air, selain
itu terdapat banyak bekas-bekas daun untuk menggali berbagai macam informasi
langsung di lapangan seperti ciri morfologi, cara hidup dan lain sebagainya
kemudian dibandingkan dengan pustaka karena tidak memungkinkan untuk menangkap
salah satunya. Selanjutnya mengidentifikasi dan memberi nama spesies yang
ditemukan. Berdasarkan
pengamatan, ciri-ciri ular ini
adalah permukaannya kasar dengan susunan sisik
rapat dan berwarna hitam bergaris coklat, bagian
ekornya berbentuk meruncing, dan memiliki
pergerakan yang lincah. Setelah
dibandingkan dengan pustaka dapat diketahui ular ini bernama Phyton curtus atau biasa dikenal dengan
sebutan ular phyton.
Kata
kunci: Identifikasi, Ular Phyton, Ciri Morfologi, Unlam
PENDAHULAN
Ular atau dalam bahasa latin disebut Ophio adalah
hewan bertulang belakang yang termasuk dalam kelas Reptilia. Secara morfologi
ular termasuk makhluk hidup yang memiliki bentuk yang sederhana, tubuhnya
terdiri dari kepala, badan dan ekor. Semua jenis ular memiliki karakteristik
umum berupa kulit yang tertutup sisik, tidak memiliki telinga eksternal,
kelopak mata yang kaku dan juga tidak memiliki tungkai. Beberapa jenis ular
memiliki peninggalan/sisa kaki belakang baik eksternal berupa kuku atau taji
seperti pada Python dan Boa maupun internal berupa tulang tambahan dibagian
pelvic seperti pada Typhlopidae dan Cylindropidae (Endarwin 2008). Para ahli
menyatakan bahwa adanya peninggalan kaki pada ular tersebut merupakan bukti
evolusi kadal yang merupakan nenek moyang ular.
Walaupun secara umum ular
memiliki penampakan tubuh yang sama, namun sebenarnya ular memiliki variasi
morfologis yang cukup beragam, baik dari ukuran, warna, bentuk sisik dan
beberapa karakter lainnya. Ukuran tubuh ular sangat bervariasi, mulai dari yang
terkecil seperi jenis ular Typhlops sp. yang berukuran ± 10 cm sampai ukuran yang terpanjang
seperti jenis Python reticulatus yang ukurannya mencapai 10 m.
Ular besar/ raksasa di
Indonesia tergolong ke dalam dua famili yaitu Pythonidae dan Boidae. Kedua
famili ini merupakan famili dari ular tidak berbisa. Pythonidae dibedakan dari
Boidae karena mereka punya gigi di bagian premaxila, semacan tulang kecil di
bagian paling depan dan tengah dari rahang atas. Hal lain yang membedakan yaitu
famili Pythonidae berkembangbiak dengan cara bertelur (ovipar). Sedangkan
famili Boidae, yang sebagian besar hidup beruang muda (ovoviviparous).
Di Indonesia bagian barat,
famili Pythonidae mempunyai 5 lima jenis: tiga spesies bertubuh gendut pendek
yakni kelompok ular peraca (Python curtus group yaitu P. curtus, P.
brongersmai dan P. breitensteini) yang tersebar di Sumatra,
Kalimantan dan Semenanjung Malaya. Dua spesies yang lain bertubuh relatif
panjang, pejal berotot yaitu P. molurus (sanca bodo) dan P.
reticulatus (sanca kembang). Kedua-duanya menyebar dari Asia hingga Sunda
Besar, termasuk Jawa. P. molurus memiliki pola kembangan yang berbeda
dari reticulatus, terutama dengan adanya pola V besar berwarna gelap di
atas kepalanya. P. reticulatus memiliki pola lingkaran-lingkaran besar
berbentuk jala (reticula, jala), tersusun dari warna-warna hitam,
kecoklatan, kuning dan putih di sepanjang sisi dorsal tubuhnya. Satu garis
hitam tipis berjalan di atas kepala dari moncong hingga tengkuk, menyerupai
garis tengah yang membagi dua kanan kiri kepala secara simetris. Dan
masing-masing satu garis hitam lain yang lebih tebal berada di tiap sisi
kepala, melewati mata ke belakang. Famili Pythonidae hidup di hutan-hutan
tropis yang lembap. Ular ini bergantung pada ketersediaan air, sehingga kerap
ditemui tidak jauh dari badan air seperti sungai, kolam dan rawa.
METODE
PENELITIAN
Metode
yang digunakan dalam artikel
ini adalah metode observasi, yaitu suatu metode
pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan dengan disertai
pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku obyek sasaran. Selain itu juga menggunakan metode diskriptif
yaitu suatu metode dalam meneliti yang dimaksudkan untuk menggambarkan “apa
adanya” tentang suatu gejala atau keadaan tetapi tidak dimaksudkan untuk menguji
suatu hipotesis. Serta
menggunakan metode kepustakaan dengan cara membandingkan hasil pengamatan
dengan pustaka-pustaka yang sesuai dengan penelitian.
HASIL
Di bagian kawasan Unlam,
praktikan diminta untuk mengamati hewan-hewan yang termasuk kelas reptilia baik
ciri morfologi maupun perilakunya yang dideskripsikan di dalam tabel pertelaan
dan mendokumentasikan hewan-hewan tersebut. Kemudian praktikan diminta untuk
mencocokkan hasil pertelaan dengan pustaka-pustaka yang ada untuk menentukan
jenis reptilia yang didapat. Di bawah ini merupakan daftar hewan-hewan reptilia
yang Kami temukan di kawasan Unlam.
Tabel 1. Daftar Inventaris Reptilia yang Terdapat di Kawasan Unlam
No.
|
Nama Lokal
|
Nama Latin
|
1.
|
Cicak Dinding I/Cicak gula
|
Gehyra mutilata
|
2.
|
Cicak Dinding II
|
Lomatodactylus
platyurus
|
3.
|
Cicak Kayu I
|
Hemidactylus
garnoti
|
4.
|
Cicak Dinding II/ Cicak Tembok
|
Hemidactylus platyurus
|
5.
|
Cicak Kayu II
|
Hemidactylus
marginatus
|
6.
|
Cicak Dinding IV
|
Hemidactylus
frenatus
|
7.
|
Cicak Kayu III
|
Hemidactylus
turcicus
|
8.
|
Cicak Kayu IV
|
Cosymbotus
platyurus
|
9.
|
Kadal
|
Mabouya
multifasciata
|
10.
|
Cicak Batu
|
Cytodactylus
marmoratus
|
11.
|
Ular Phyton
|
Phyton curtus
|
Diantara ke-11 spesies yang
ada, hanya satu spesies yang akan dibahas dalam artikel kali ini, yaitu spesies
ular phyton (Phyton
curtus). Di bawah ini
merupakan perbandingan ciri morfologi berdasarkan observasi dan pustaka.
Tabel
2.
Hasil pengamatan ular phyton
Ciri-ciri
|
Hasil
pengamatan
|
Pustaka
|
1.
Kepala (caput)
|
|
|
a.
Bentuk kepala
|
Segitiga
menumpul
|
Pendek
dan sedikit lebih lebar ****
|
b.
Panjang kepala
|
Tidak
diketahui (dilepas)
|
14
mm******
|
c.
Lebar kepala
|
Tidak
diketahui
|
5
******
|
d.
Bentuk pupil
|
Tidak
diketahui
|
Tidak
diketahui
|
e.
Warna pupil
|
Tidak
diketahui
|
Hitam
*
|
f.
Sisik kepala
|
Tidak
diketahui
|
Kuning
*
|
g.
Warna moncong
|
Hitam
|
Hitam
*
|
h.
Lubang pit
|
Ada
|
Ada**
|
i.
Gigi bisa
|
Tidak
diketahui
|
Tidak
ada *****
|
j.
Letak gigi bisa
|
Tidak
diketahui
|
Tidak
ada
|
k.
Jenis gigi bisa
|
Tidak
diketahui
|
Tidak
ada *
|
2.
Badan
|
|
|
a.
Panjang badan
|
Tidak
diketahui
|
8,5
cm ***
|
b.
Lebar badan
|
Tidak
diketahui
|
16
cm ****
|
c.
Permukaan
|
Kasar
|
Licin
**
|
d.
Sususnan sisik
|
Rapat
|
Rapat
**
|
e.
Warna sisik
|
Hitam
bergaris coklat
|
Kepala
kuning, punggung hitam *
|
3.
Ekor
|
|
|
a.
Panjang ekor
|
Tidak
diketahui
|
Tidak
diketahui
|
b.
Lebar badan
|
Tidak
diketahui
|
Tidak
diketahui
|
c.
Bentuk ekor
|
Meruncing
|
Meruncing
***
|
4.
Pergerakan
|
Lincah
|
Lincah
********
|
5.
Habitat
|
Di
darat dan di air
|
Di
rawa dan di sungai**
|
6.
Manfaat
|
(belum
ditemukan)
|
Dapat
menyembuhkan penyakit (darah), konsumsi ********
|
7.
Klasifikasi
|
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Reptilia
Ordo : Squamata
Family : Phytonidae
Genus : Phyton
Spesies : Phyton
curtus
Sumber : Steindachnes , 1880
|
|
8.
Ciri khas
-
Diselutuh permukaan tubuh
terdapat corak cicin, berwarna coklat sampai ekor, bagian kepala terdapat
corak dari lubang hidung sampai sekitar mata
|
|
|
*
Sadisnivaserpentarium.blogspot.com *****
tatahila.blogsot.co.id
** erictirtayaso.blogspot.com ******* kabarimbo.com
*** id.m.wikipedia.org ******** news.viva.co.id
**** nlaidonesian.blogspot.com
|
PEMBAHASAN
Berdasarkan
hasil pengamatan, ular (Phyton curtus)
yang Kami temukan ini
memiliki bentuk kepala segitiga menumpul. Bagian kepalanya memiliki moncong
dengan warna hitam. Pada spesies ini ditemukan lubang pit tetapi tidak terdapat
gigi bisa.
Permukaannya
kasar dengan susunan sisik rapat dan berwarna hitam bergaris coklat. Bagian
ekornya berbentuk meruncing.
Spesies ini
memiliki pergerakan yang lincah yang biasanya dapat ditemukan di darat dan di
air. Ciri khas yang membedakan spesies ini dengan spesies yang lain yaitu
diseluruh permukaan tubuh terdapat corak cincin, berwarna coklat sampai ekor,
bagian kepala terdapat corak dari lubang hidung sampai sekitar mata.
Menurut
pustaka, ular
phyton (Phyton
curtus) yang Kami
temukan ini memiliki bentuk kepala pendek dan sedikit lebih lebar dengan
panjang dan lebar kepala masing- masing 14 mm dan 5 mm. Pada bagian mata
terdapat pupil yang berwarna hitam. Bagian kepalanya terdapat sisik kepala yang
berwarna kuning. Selain itu, juga memiliki moncong dengan warna hitam. Pada
spesies ini ditemukan lubang tetapi tidak ada gigi bisa.
Selain itu,
literatur juga menyebutkan bahwa panjang bagian truncus (badan) spesies ini 8,5
cm dan dengan lebar 16 cm. Permukaannya
licin dengan susunan sisik yang rapat dan berwarna kuning, punggung
hitam. Bagian ekornya berbentuk meruncing. Spesies ini memiliki pergerakan yang
lincah, yang biasanya dapat ditemukan di rawa dan di sungai. Manfaat dari
spesies ini, yaitu darahnya
dapat menyembuhkan penyakit apabila dikonsumsi.
KESIMPULAN
Berdasarkan
pengamatan ditemukan bahwa karakteristik
ular (Phyton
curtus) ini adalah memiliki
ciri khas di seluruh
permukaan tubuh terdapat corak cincin, berwarna coklat sampai ekor, bagian
kepala terdapat corak dari lubang hidung sampai sekitar mata dan ditemukan
di daerah Samping Masjid Kampus Baitul Hikmah Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin.
SARAN
Untuk melakukan pengamatan selanjutnya lebih baik untuk menggunakan alat
yang memadai seperti pengaman menggunakan kamera lapangan dengan telezoom agar
memudahkan dalam proses identifikasi. Selain itu juga, pentingnya menjaga
kelestarian Reptilia sebagai salah satu keanekaragaman fauna di Indonesia khususnya di wilayah Kalimantan Selatan.
DAFTAR PUSTAKA
Fathoni, A. 2006. Metodologi
Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. PT Asdi Mahasatya, Jakarta.
Djarubito, mukayat brotowijoyo.
2004. Zoologi Dasar Universitas Jilid 2. Universitas Gajah Mada Press:
Yogyakarta.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI Diakses pada tanggal 5 Januari 2015
http://www.animalsplanent.com Diakses pada tanggal 5 Januari 2015
Naparin, Ahmad.dkk. 2015. Penuntun Praktikum Zoologi Vertebrata. Usaha Batang: Banjarmasin.