Selasa, 12 Januari 2016

Artikel Ilmiah Ular Phyton

IDENTIFIKASI SPESIES ULAR PHYTON ( Phyton curtus ) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN
Oleh:
SANTI MARIANI
Program studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unlam
ABSTRAK
Universitas Lambung Mangkurat atau biasa disingkat Unlam merupakan salah satu universitas terkemuka di Kalimantan Selatan khususnya Banjarmasin, Universitas ini terletak dalam 3 lokasi, yaitu Banjarbaru, Banjarmasin (jl. Veteran) dan Banjarmasin (Kayu Tangi) yang merupakan kampus utama dari Universitas Lambung Mangkurat. Kampus utama ini masih memiliki beberapa titik yang banyak ditumbuhi pepohonan tinggi dan semak serta tanaman rawa. Sehingga masih banyak flora dan fauna yang dapat ditemukan di kawasan ini. Salah satunya adalah hewan dari kelas reptilia yaitu ular. Ular yang terdapat di kawasan ini hanya sedikit jenisnya dan sulit untuk ditemukan. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi, deskriptif dan kepustakaan yaitu dengan cara mengamati gerak-gerik hewan reptilia yang terdapat di lingkungan Universitas khususnya di titik samping Masjid Kampus Baitul Hikmah karena di kawasan ini banyak terdapat pohon-pohon tinggi dan terdapat genangan air, selain itu terdapat banyak bekas-bekas daun untuk menggali berbagai macam informasi langsung di lapangan seperti ciri morfologi, cara hidup dan lain sebagainya kemudian dibandingkan dengan pustaka karena tidak memungkinkan untuk menangkap salah satunya. Selanjutnya mengidentifikasi dan memberi nama spesies yang ditemukan. Berdasarkan pengamatan, ciri-ciri ular ini adalah permukaannya kasar dengan susunan sisik rapat dan berwarna hitam bergaris coklat, bagian ekornya berbentuk meruncing, dan memiliki pergerakan yang lincah. Setelah dibandingkan dengan pustaka dapat diketahui ular ini bernama Phyton curtus atau biasa dikenal dengan sebutan ular phyton.

Kata kunci: Identifikasi, Ular Phyton, Ciri Morfologi, Unlam
Alamat korespondensi:Telp.082254668998 E-mail: santimariani1995@gmail.com




PENDAHULAN
   Ular atau dalam bahasa latin disebut Ophio adalah hewan bertulang belakang yang termasuk dalam kelas Reptilia. Secara morfologi ular termasuk makhluk hidup yang memiliki bentuk yang sederhana, tubuhnya terdiri dari kepala, badan dan ekor. Semua jenis ular memiliki karakteristik umum berupa kulit yang tertutup sisik, tidak memiliki telinga eksternal, kelopak mata yang kaku dan juga tidak memiliki tungkai. Beberapa jenis ular memiliki peninggalan/sisa kaki belakang baik eksternal berupa kuku atau taji seperti pada Python dan Boa maupun internal berupa tulang tambahan dibagian pelvic seperti pada Typhlopidae dan Cylindropidae (Endarwin 2008). Para ahli menyatakan bahwa adanya peninggalan kaki pada ular tersebut merupakan bukti evolusi kadal yang merupakan nenek moyang ular.
Walaupun secara umum ular memiliki penampakan tubuh yang sama, namun sebenarnya ular memiliki variasi morfologis yang cukup beragam, baik dari ukuran, warna, bentuk sisik dan beberapa karakter lainnya. Ukuran tubuh ular sangat bervariasi, mulai dari yang terkecil seperi jenis ular Typhlops sp. yang berukuran ± 10 cm sampai ukuran yang terpanjang seperti jenis Python reticulatus yang ukurannya mencapai 10 m.
Ular besar/ raksasa di Indonesia tergolong ke dalam dua famili yaitu Pythonidae dan Boidae. Kedua famili ini merupakan famili dari ular tidak berbisa. Pythonidae dibedakan dari Boidae karena mereka punya gigi di bagian premaxila, semacan tulang kecil di bagian paling depan dan tengah dari rahang atas. Hal lain yang membedakan yaitu famili Pythonidae berkembangbiak dengan cara bertelur (ovipar). Sedangkan famili Boidae, yang sebagian besar hidup beruang muda (ovoviviparous).
Di Indonesia bagian barat, famili Pythonidae mempunyai 5 lima jenis: tiga spesies bertubuh gendut pendek yakni kelompok ular peraca (Python curtus group yaitu P. curtus, P. brongersmai dan P. breitensteini) yang tersebar di Sumatra, Kalimantan dan Semenanjung Malaya. Dua spesies yang lain bertubuh relatif panjang, pejal berotot yaitu P. molurus (sanca bodo) dan P. reticulatus (sanca kembang). Kedua-duanya menyebar dari Asia hingga Sunda Besar, termasuk Jawa. P. molurus memiliki pola kembangan yang berbeda dari reticulatus, terutama dengan adanya pola V besar berwarna gelap di atas kepalanya. P. reticulatus memiliki pola lingkaran-lingkaran besar berbentuk jala (reticula, jala), tersusun dari warna-warna hitam, kecoklatan, kuning dan putih di sepanjang sisi dorsal tubuhnya. Satu garis hitam tipis berjalan di atas kepala dari moncong hingga tengkuk, menyerupai garis tengah yang membagi dua kanan kiri kepala secara simetris. Dan masing-masing satu garis hitam lain yang lebih tebal berada di tiap sisi kepala, melewati mata ke belakang. Famili Pythonidae hidup di hutan-hutan tropis yang lembap. Ular ini bergantung pada ketersediaan air, sehingga kerap ditemui tidak jauh dari badan air seperti sungai, kolam dan rawa.



METODE PENELITIAN
          Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah metode observasi, yaitu suatu metode pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku obyek sasaran. Selain itu juga menggunakan metode diskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti yang dimaksudkan untuk menggambarkan “apa adanya” tentang suatu gejala atau keadaan tetapi tidak dimaksudkan untuk menguji suatu hipotesis. Serta menggunakan metode kepustakaan dengan cara membandingkan hasil pengamatan dengan pustaka-pustaka yang sesuai dengan penelitian.

HASIL
Di bagian kawasan Unlam, praktikan diminta untuk mengamati hewan-hewan yang termasuk kelas reptilia baik ciri morfologi maupun perilakunya yang dideskripsikan di dalam tabel pertelaan dan mendokumentasikan hewan-hewan tersebut. Kemudian praktikan diminta untuk mencocokkan hasil pertelaan dengan pustaka-pustaka yang ada untuk menentukan jenis reptilia yang didapat. Di bawah ini merupakan daftar hewan-hewan reptilia yang Kami temukan di kawasan Unlam.
Tabel 1. Daftar Inventaris Reptilia yang Terdapat di Kawasan Unlam
No.
Nama Lokal
Nama Latin
1.
Cicak Dinding I/Cicak gula
Gehyra mutilata
2.
Cicak Dinding II
Lomatodactylus platyurus
3.
Cicak Kayu I
Hemidactylus garnoti
4.
Cicak Dinding II/ Cicak Tembok
Hemidactylus platyurus
5.
Cicak Kayu II
Hemidactylus marginatus
6.
Cicak Dinding IV
Hemidactylus frenatus
7.
Cicak Kayu III
Hemidactylus turcicus
8.
Cicak Kayu IV
Cosymbotus platyurus
9.
Kadal
Mabouya multifasciata
10.
Cicak Batu
Cytodactylus marmoratus
11.
Ular Phyton
Phyton curtus

Diantara ke-11 spesies yang ada, hanya satu spesies yang akan dibahas dalam artikel kali ini, yaitu spesies ular phyton (Phyton curtus). Di bawah ini merupakan perbandingan ciri morfologi berdasarkan observasi dan pustaka.
Tabel 2. Hasil pengamatan ular phyton
Ciri-ciri
Hasil pengamatan
Pustaka
1.      Kepala (caput)


a.       Bentuk kepala
Segitiga menumpul
Pendek dan sedikit lebih lebar ****
b.      Panjang kepala
Tidak diketahui (dilepas)
14 mm******
c.       Lebar kepala
Tidak diketahui
5 ******
d.      Bentuk pupil
Tidak diketahui
Tidak diketahui
e.       Warna pupil
Tidak diketahui
Hitam *
f.       Sisik kepala
Tidak diketahui
Kuning *
g.      Warna moncong
Hitam
Hitam *
h.      Lubang pit
Ada
Ada**
i.        Gigi bisa
Tidak diketahui
Tidak ada *****
j.        Letak gigi bisa
Tidak diketahui
Tidak ada
k.      Jenis gigi bisa
Tidak diketahui
Tidak ada *
2.      Badan


a.       Panjang badan
Tidak diketahui
8,5 cm ***
b.      Lebar badan
Tidak diketahui
16 cm ****
c.       Permukaan
Kasar
Licin **
d.      Sususnan sisik
Rapat
Rapat **
e.       Warna sisik
Hitam bergaris coklat
Kepala kuning, punggung hitam *
3.      Ekor


a.       Panjang ekor
Tidak diketahui
Tidak diketahui
b.      Lebar badan
Tidak diketahui
Tidak diketahui
c.       Bentuk ekor
Meruncing
Meruncing ***
4.      Pergerakan
Lincah
Lincah ********
5.      Habitat
Di darat dan di air
Di rawa dan di sungai**
6.      Manfaat
(belum ditemukan)
Dapat menyembuhkan penyakit (darah), konsumsi ********
7.      Klasifikasi
Kingdom    : Animalia
Filum          : Chordata
Class           : Reptilia
Ordo           : Squamata
Family        : Phytonidae
Genus         : Phyton
Spesies       : Phyton curtus
Sumber      : Steindachnes , 1880

8.      Ciri khas
-          Diselutuh permukaan tubuh terdapat corak cicin, berwarna coklat sampai ekor, bagian kepala terdapat corak dari lubang hidung sampai sekitar mata


*          Sadisnivaserpentarium.blogspot.com               ***** tatahila.blogsot.co.id
**     erictirtayaso.blogspot.com                            ******* kabarimbo.com
***   id.m.wikipedia.org                                     ********  news.viva.co.id
**** nlaidonesian.blogspot.com


PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan, ular (Phyton curtus) yang Kami temukan ini memiliki bentuk kepala segitiga menumpul. Bagian kepalanya memiliki moncong dengan warna hitam. Pada spesies ini ditemukan lubang pit tetapi tidak terdapat gigi bisa.
Permukaannya kasar dengan susunan sisik rapat dan berwarna hitam bergaris coklat. Bagian ekornya berbentuk meruncing.
Spesies ini memiliki pergerakan yang lincah yang biasanya dapat ditemukan di darat dan di air. Ciri khas yang membedakan spesies ini dengan spesies yang lain yaitu diseluruh permukaan tubuh terdapat corak cincin, berwarna coklat sampai ekor, bagian kepala terdapat corak dari lubang hidung sampai sekitar mata.
Menurut pustaka, ular phyton (Phyton curtus) yang Kami temukan ini memiliki bentuk kepala pendek dan sedikit lebih lebar dengan panjang dan lebar kepala masing- masing 14 mm dan 5 mm. Pada bagian mata terdapat pupil yang berwarna hitam. Bagian kepalanya terdapat sisik kepala yang berwarna kuning. Selain itu, juga memiliki moncong dengan warna hitam. Pada spesies ini ditemukan lubang tetapi tidak ada gigi bisa.
Selain itu, literatur juga menyebutkan bahwa panjang bagian truncus (badan) spesies ini 8,5 cm dan dengan lebar 16 cm. Permukaannya  licin dengan susunan sisik yang rapat dan berwarna kuning, punggung hitam. Bagian ekornya berbentuk meruncing. Spesies ini memiliki pergerakan yang lincah, yang biasanya dapat ditemukan di rawa dan di sungai. Manfaat dari spesies ini, yaitu darahnya dapat menyembuhkan penyakit apabila dikonsumsi.

KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan ditemukan bahwa karakteristik ular (Phyton curtus) ini adalah memiliki ciri khas di seluruh permukaan tubuh terdapat corak cincin, berwarna coklat sampai ekor, bagian kepala terdapat corak dari lubang hidung sampai sekitar mata dan ditemukan di daerah Samping Masjid Kampus Baitul Hikmah Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.

SARAN
Untuk melakukan pengamatan selanjutnya lebih baik untuk menggunakan alat yang memadai seperti pengaman menggunakan kamera lapangan dengan telezoom agar memudahkan dalam proses identifikasi. Selain itu juga, pentingnya menjaga kelestarian Reptilia sebagai salah satu keanekaragaman fauna di Indonesia khususnya di wilayah Kalimantan Selatan.

DAFTAR PUSTAKA
Fathoni, A. 2006. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. PT Asdi Mahasatya, Jakarta.

Djarubito, mukayat brotowijoyo. 2004. Zoologi Dasar Universitas Jilid 2. Universitas Gajah Mada Press: Yogyakarta.

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI Diakses pada tanggal 5 Januari 2015

http://www.animalsplanent.com Diakses pada tanggal 5 Januari 2015

Naparin, Ahmad.dkk. 2015. Penuntun Praktikum Zoologi Vertebrata. Usaha Batang: Banjarmasin.